Sabtu, 09 Januari 2016

akangleo.blogspot.com

                                           CONTOH PEDOMAN PELAYANAN  CSSD
                                                                           2013

oleh : leonardy yunus

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

    Sterilisasi adalah suatu proses pengolahan alat atau bahan yang bertujuan untuk menghancurkan semua bentuk kehidupan mikroba termasuk endospora dan dapat dilakukan dengan proses kimia atau fisika.
    Rumah sakit sebagai institusi penyedia pelayanan kesehatan berupaya untuk mencegah resiko terjadinya infeksi bagi pasien dan petugas rumah sakit. Salah satu indikator keberhasilan dalam pelayanan rumah sakit adalah rendahnya angka infeksi nosokomial di rumah sakit. Untuk mencapai keberhasilan tersebut maka perlu dilakukan pengendalian infeksi di rumah sakit.
    Pusat sterilisasi merupakan salah satu mata rantai yang penting untuk pengendalian infeksi dan berperan dalam upaya menekan kejadian infeksi. Untuk melaksanakan tugas dan fungsi sterilisasi. Pusat Sterilisasi sangat bergantung pada unit penunjang lain seperti unsur pelayanan medik, unsur penunjang medik maupun instalasi antara lain perlengkapan, rumah tangga, pemeliharaan sarana rumah sakit, sanitasi dan lain – lain. Selain itu perlu juga dibuat standar dan pedoman sehingga tidak terjadi gangguan pada proses dan hasil sterilisasi.

B. Tujuan

.  Membantu unit lain di rumah sakit yang membutuhkan kondisi steril untuk mencegah terjadinya
     infeksi.
. Menurunkan angka kejadian infeksi dan membantu mencegah serta menanggulangi infeksi
    nosokomial
  Menyediakan dan menjamin kualitas hasil sterilisasi terhadap produk yang dihasilkan 

C. Pengertian

1.   Autoclave adalah suatu alat / mesin yang digunakan untuk sterilisasi dengan menggunakan uap
      bertekanan.
2.   Bacillus stearothermophyulus adalah mikroorganisme yang dapt membentuk spora serta resistensi
      terhadap panas dan digunakan untuk uji efektifitas sterilisasi uap.
3.   Bowie – Dick test adalah uji efektifitas pompa vakum pada mesin sterilisasi uap berpompa vakum.

4.   Dekontaminasi adalah proses untuk mengurangi jumlah pencemar mikroorganisme atau substansi
      lain yang berbahaya sehingga aman untuk penanganan lebih lanjut termasuk perendaman,
       pencucian desinfeksi sampai sterilisasi.
5.   Goggle adalah alat proteksi mata.
6.   Indikator biologi adalah sediaan berisi sejumlah tertentu mikroorganisme spefisik dalm bentuk
      spora yang paling resisten terhadap suatu proses sterilisasi tertentu dan digunakan untuk
      menunjukkan bahwa sterilisasi telah tercapai.
7.   Indikator kimia adalah suatu alat berbentuk strip ata tape yang menandai terjadinya pemaparan
      sterilan pada obyek yang disterilkan, ditandai dengan adanya perubahan warna.
8.   Indikator mekanik adalah penunjuk suhu, tekanan, waktu dan lain – lain pada mesin sterilisasi yang
      menunjukkan mesin berjalan normal.
9.   Infeksi nosokomial adalah infeksi yang diperoleh di rumah sakit dimana pada saat masuk rumah
      sakit tidak ada tanda / gejala atau tidak dalam masa inkubasi.
10. Steril adalah kondisi bebas dari semua mikroorganisme termasuk spora.
11. Sterilisasi adalah proses penghancuran semua mikroorganisme termasuk spora melalui cara fisika
      atau kimia.
12. Sterilan adalah zat yang mempunyai karakteristik dapat mensterilkan.

D. Ruang Lingkup Pelayanan

    Di CSSD RS. Grha Kedoya saat ini hanya melayani kebutuhan sterilisasi dilingkungan RS. Grha Kedoya yang meliputi rawat inap, rawat jalan, kamar bedah dan farmasi

                                                                              BAB II
                                                              STANDAR KETENAGAAN


A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia

        Kualifikasi tenaga yang bekerja di CSSD RS. Grha Kedoya dibedakan sesuai dengan kapasitas tugas dan tanggung jawabnya, yang dibagi atas tenaga manajer dan teknis pelayanan sterilisasi.CSSD RS Grha Kedoya bagian dari Kamar Bedah, dan ada dibawah Departemen Pelayanan Medis, dan staff CSSD meliputi : 1 Orang PJS ( Penanggung Jawab Shift ) dan 3 staff Pelaksana dengan pengalaman di bidang CSSD, dengan format 2 shift pagi dan 2 shift siang,


B. Organisasi dan SDM

. CSSD bagian dari Kamar Bedah di bawah Departemen Pelayanan Medis
. Pelayanan CSSD dilakukan oleh staff CSSD sesuai dengan kualifikasi dan pola ketenagaan  
    yang telah ditetapkan.
. Setiap petugas baru di CSSD  mengikuti program orientasi karyawan baru
. Setiap petugas CSSD mengikuti program pendidikan dan pelatihan berkelanjutan yang            
   dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan staff

C. Struktur Organisasi

KEPALA DEPT. PELAYANAN MEDIS





KEPALA RUANG
 KAMAR BEDAH





PENANGGUNG JAWAB
SHIFT CSSD




STAFF CSSD





D. Distribusi  Ketenagaan
          Dalam memberikan pelayanan, ketenagaan di bagian CSSD  dibagi dalam 2 ( dua ) shift. Shift pagi dimulai pada pukul 07.00 sampai dengan pukul 14.30 dan shift siang dimulai pukul 13.30 sampai dengan pukul 20.30. Dimana setiap shift terdiri dari 2 ( dua ) personel. Pengaturan ketenagaan di CSSD disesuaikan dengan beban kerja. Apabila ada permintaan diluar jam kerja tersebut diatas maka staff CSSD akan lembur atau on call apabila di hari libur.




                                                                              BAB III
                                                              SARANA DAN PERALATAN


A. Denah Ruangan
    Ruangan CSSD terletak di lantai 3 berdekartan dengan ruang kamar bedah, luas ruang CSSD 74,3 m2  terbagi atas 4 ruangan yaitu :
. Kantor
    Ruangan ini berfungsi sebagai ruangan administrasi, dimana terdapat 1 buah meja, 2 buah   
    kursi, 1 unit komputer, 1 unit printer, 1 buah lemari, 1 buah lemari rak dan 1 unit telepon.
. Ruang Dekontaminasi
   Pada ruangan ini barang kotor diterima dan dicuci. Terdapat 2 buah meja stainless, 1 buah bak   
   cuci  stainless ukuran besar, 2 buah bak cuci stainless ukuran sedang, 1 buah meja trolley stainless
   ukuran besar, 1 buah trolley stainless ukuran kecil dan 1 unit mesin washer.
     3. Ruang Pengemasan
         Diruangan ini dilakukan penyusunan instrumen kedalam tray untuk kemudian dikemas dan
         disterilkan. Ruangan ini juga berfungsi sebagai ruang produksi, dimana linen disusun kemudian
         dikemas menjadi set untuk kemudian disterilkan. Untuk memudahkan sterilisasi maka ruangan
         ini
         digabung dengan ruang sterilisasi alat dan distribusi barang steril ke ruangan. Pada ruangan ini  
         terdapat 4 buah meja stainless, 2 buah mesin sealer, 1 buah alat pemotong pouches, 1 buah rak
         untuk menggantung paper pembungkus, 3 buah lemari rak, 2 buah mesin sterilisasi autoclave, 2
         buah mesin sterilisasi plasma dan 1 buah meja trolley stainless ukuran besar.
      4.Ruang penyimpanan instrumen steril.
         Ruangan ini berfungsi menyimpan instrumen dan produk steril, sebelum didistribusikan ke unit
         yang membutuhkan. Pada ruangan ini terdapat loket yang berhubungan langsung dengan
         ruangan 
         kamar bedah. Di ruangan ini terdapat rak susun 4 sebanyak 3 buah, kontainer 2 buah dan bak
         sebanyak 8 buah.

B. Kegiatan Pemeliharaan dan Perbaikan Alat Kesehatan
    Pemeliharaan alat di CSSD dilakukan oleh personil CSSD dengan membersihkan ruang chamber pada autoclave seminggu sekali. Untuk alat sterilisasi sterrad dilakukan pemeliharaan setiap 6 bulan sekali oleh tehnisi dari penyedia alat. Kemudian apabila ada kerusakan, pihak CSSD akan berkoordinasi dengan pihak maintenance untuk perbaikan.


                                                                        BAB IV
                                                     TATA LAKSANA PELAYANAN


       Tanggung jawab untuk melaksanakan semua kegiatan secara aman di lingkungan CSSD merupakan tanggung jawab seluruh personel yang bertugas di CSSD. Pada dasarnya kecelakaan dapat dihindari dengan mengetahui potensi bahaya yang dapat ditimbulkan.
    Di CSSD RS. Grha Kedoya sudah dipersiapkan alat pelindung diri yang wajib di gunakan oleh personel CSSD saat melakukan kegiatan yang potensial menimbulkan kecelakaan. Ada pun alat pelindung diri yang tersedia di CSSD yaitu :
Apron, untuk melindungi personel saat melakukan pencucian agar tidak terpapar oleh cairan
kimia dan cairan infeksius.
Kaca mata atau google, untuk melindungi mata personel saat melakukan pencucian dan pengeringan agar tidak terpapar oleh cairan kimia dan cairan infeksius
Sandal tertutup dan sepatu boot, untuk melindungi personel saat pencucian.
Sarung tangan, untuk melindungi personel saat penerimaan alat kotor dan pencucian     agar tidak
terpapar cairan infeksius dan cairan kimia
Sarung tangan tahan panas, untuk melindungi personel saat mengeluarkan barang dari mesin
 sterilisasi autoclave.
 Masker, untuk melindungi personel dari bau yang menyengat cairan kimia dan barang kotor yang
  infeksius.

                                                                               BAB VII
                                       MONITORING DAN EVALUASI PROSES STERILISASI


    Tujuan pelayanan sterilisasi adalah untuk menyediakan produk bahan / alat medik yang steril. Namun bukan berarti sekedar steril saja, tapi sterilan harus ada jaminan dapat mensterilkan bahan / alat sehingga benar – benar steral. Untuk itu dibutuhkan monitoring dan evaluasi yang menjamin kualitas produk bahan / alat medik yang steril.
    Di RS. Graha Kedoya di gunakan beberapa indikator untuk menunjukkan kualitas produk dan
bahan / alat medik yang steril, yaitu :
Indikator Mekanik
   Indikator ini terdapat pada setiap mesin sterilisasi yang ada di CSSD. Indikator ini menunjukkan alat sterilisasi bekerja dengan baik.
Indikator Kimia
    Indikator ini menunjukkan paparan sterilisasi pada obyek yang disterilkan dengan adanya perubahan warna. Di CSSD tersedia dalam bentuk strip dan tape. Pada setiap set instrumen yang disterilkan dimasukkan strip indikator kimia dan pada bagian luar digunakan tape sebagai pengemas dan segel.Indikator ini juga terdapat pada setiap pouches yang digunakan sebagai pengemas di CSSD.
Indikator Biologi
    Merupakan indikator yang berisi populasi mikroorganisme spesifik dalam bentuk spora yang bersifat resisiten terhadap beberapa parameter terkontrol dan terukur dalam suatu proses sterilisasi tertentu.Prinsip kerja dari indikator ini adalah dengan mensterilkan spora hidup mikroorganisme yang non patogenik dan sangat resisten dalam jumlah tertentu, apabila selama proses sterilisasi spora tersebut terbunuh, maka dapat diasumsikan bahwa mikroorganisme lainnya juga ikut terbunuh dan benda yang kita sterilkan bisa disebut steril. Di CSSD test ini dilakukan seminggu sekali terkecuali apabila ada implant yang disterilkan.
Bowie – Dick Test
   Test ini digunakan untuk menilai efisiensi pompa vakum pada alat sterilisasi, serta untuk mengetahui adanya kebocoran udara dalam ruang sterilisasi. Di CSSD test ini dilakukan seminggu sekali.
    Selain dengan indikator tersebut diatas, setiap barang yang disterilkan sebelum dimasukkan ke mesin dicatat dalam formulir alat sterilisasi. Kemudian setiap alat yang akan disterilkan diberi label masa kadaluarsa.
                                                                            BAB VIII
                                                                           PENUTUP


    Sterilisasi merupakan salah satu bagian dari pencegahan infeksi nosokomial, karena saat ini infeksi nosokomial merupakan persoalan serius bagi rumah sakit dan bagi pasien. Dimana dapat menjadi penyebab langsung maupun tidak langsung kematian pasien. Memang beberapa kejadian menunjukkan bahwa infeksi nosokomial tidak menyebabkan kematian, namun menyebabkan pasien dirawat lebih lama sehingga harus mengeluarkan biaya lebih banyak.
    Oleh karena itu pelayanan sterilisasi sangat dibutuhkan dan berperan dalam menekan kejadian infeksi nosokomial. Dengan adanya pedoman ini diharapkan personel di CSSD dapat bekerja secara profesional, karena di dalam pedoman ini terdapat ketentuan – ketentuan pelayanan sterilisasi. Selain itu personel di CSSD hendaknya selalu mengasah diri dan mau berkembang dengan mengikuti pelatihan – pelatihan sehingga tidak ketinggalan perkembangan ilmu pengetahuan tentang CSSD.
                                                                 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar